Live Streaming PKTenable.com Radio

Pengabaian Bakat: Kerugian besar

Menghadirkan Pendidikan Ramah Anak
Merdeka Tanpa Bully
PENDIDIKAN INDONESIA DI ERA REVOLUSI 4.0

Juara Tapak Suci Tingkat Kota Surakarta tahun 2017

Ingat kisah anak kecil dari Indonesia yang mampu menjadi hafidz Al Quran pada usia 7 tahun. Iya benar. Dia adalah Musa. Berkat kejelian orang tua Musa melihat bakat Musa ketika kecil dan melakukan pola pengasuhan yang tepat maka Musa mampu memaksimalkan bakatnya.
Di SMP Muhammadiyah Program Khusus Kottabarat Surakarta juga banyak bermunculan anak-anak berbakat dan memiliki intelegensi tinggi dengan segudang prestasi. Tanpa mengabaikan prestasi siswa yang lain, kita contohkan Raka Ramadhan Djatmiko (15 tahun). Bakatnya dalam bidang hafalan Al Quran mampu membawanya memenangkan berbagai kompetisi di bidang tilawah dan tartil Al Quran. Bahkan ia sudah mampu menghafalkan 7 juz Al Quran. Ada pula Tsabita Qurata’ayun (14 tahun) yang mampu memenangkan lomba Tartil MTQ tingkat pelajar di Surakarta. Bakat motorik di bidang olah raga seperti Muhamad Aqil Dirgantara yang mampu menjuarai kejuaraan POPDA tingkat Surakarta bidang tenis lapangan. Sebenarnya masih banyak bakat luar biasa yang dimiliki siswa-siswi SMP Muhammadiyah PK Surakarta.
Memang sekolah sangat mendukung penuh pengembangan minat dan bakat siswa secara totalitas. Hal ini seperti beragamnya ekstrakurikuler di sekolah dengan pelatih yang profesional. Bahkan ada waktu ekstrakurikuler khusus pada Jumat sore dan Sabtu. Terdapat pula program penyiapan atlit yang akan bertanding dalam berbagai lomba seperti Lomba POPDA dan MTQ. Seperti yang dilansir Majalah Suara Muhammadiyah edisi April 2017, Neno Warisman mengatakan bahwa pengabaian atas minat dan bakat anak merupakan kerugian besar bangsa. Jadi kalau punya SDM bagus maka harus ada keputusan besar untuk mengeksplor bakat dan minat anak. Bukan sebagai eskul lagi, tetapi sebagai jalan hidup.

Tsabita Ratu Khorunisa memperoleh Juara pertama lomba tartil Al Quran pada MTQ Pelajar di Kecamatan Banjarsari Kota Surakarta pada 21 Maret 2017.

Kesadaran akan bakat anak dan kemauan untuk mengasah bakat akan berbuah prestasi yang luar biasa. Kita tahu bahwa bakat adalah sesuatu yang khas dimiliki seorang anak sejak lahir. Setiap anak membawa bakatnya masing-masing. Menurut Kompas.com (10/3/2010), bakat lebih mengacu pada keterampilan yang ditampilkan anak. Bahkan anak berbakat tertentu lebih cepat menguasai bidang tertentu daripada anak lain. Untuk itu, orang tua perlu mengetahui bakat anak sedini mungkin. Identifikasi bakat bisa dilakukan dengan melihat tingkah laku anak, perkembangan anak, dan tes psikologi.
Dengan demikian, pemahaman perkembangan anak terutama tentang minat dan bakat merupakan keniscayaan bagi orang tua. Beri dukungan secara moril dan materiil kepada anak agar ia mau untuk terus berusaha melatih bakatnya. Hal yang tidak lupa adalah beri fasilitas yang memadai bagi perkembangan bakat anak. Semoga bakat anak bisa menjadi jalan hidup kesuksesan.

 

 

COMMENTS