Live Streaming PKTenable.com Radio

Menjadi Pelajar Cerdas di Era 4.0.

Keterampilan STEM Education di Era Milenial
Merdeka Tanpa Bully
Penguatan Karakter di Era Layar

Menjadi pelajar cerdas di era 4.0.

Secara sederhana industri 4.0 adalah suatu tren kehidupan yang ditandai/dicirikan dengan menguatnya kecerdasan buatan, teknologi, dan internet sedemikian rupa sehingga ba

Dr. Mohammad Ali, M.Pd.

tas-batas antara ruang dan waktu, demikian pula batas antara dunia nyata dengan dunia maya semakin tipis. Awalnya, tren itu hanya dialami dan dirasakan oleh masyarakat di Negara-negara maju, namun belakangan seiring perluasan penggunaan kecerdasan buatan, teknologi dan internet, maka sudah mulai terasa di Negara-negara berkembang seperti Indonesia terutama di daerah perkotaan seperti Surakarta.

Teknologi adalah penerapan teori/ilmu untuk memudahkan manusia menjalani kehidupan di dunia ini. Revolusi industri pertama (1.0) berlangsung pada abad ke delapan belas ketika manusia mampu menciptakan mesin uap dan manufaktur untuk memudahkan manusia menjelajahi dunia/bumi. Penemuan mesin uap digunakan dalam industri  pelayaran dalam bentuk kapal-kapal uap, sehingga manusia dalam berlayar sesuai dengan kebutuhan, tidak harus menunggu perubahan arah angin. Revolusi industri  kedua (2.0) berlangsung pada abad sembilan belas yang ditandai dengan teknologi/pabrik yang mampu menghasilkan produksi masal dan penemuan listrik yang dapat digunakan untuk enerangi dan menjadi energi untuk menggerakkan mesin-mesin pada industri besar. Revolusi industri tiga (3.0) berlangsung pada abad dua puluh yang ditandaidengan penemuan komputer dan teknologi informasi. Dengan computer dan teknologi informasi kehidupan seoalah-olah bisa dilipat, bumi yang begitu luas bisa diringkas dan dinikmati melalui komputer.

Revolusi industri empat (4.0) muncul di awal abad ke dua puluh satu yang ditandai dengan otomatisasi/digitalisasi dimana teknologi, kecerdasan buatan dan internet menjadi lintasan yang menghubungkan manusia di seluruh penjuru bumi, pergerakan barang dan jasa, maupun lalulintas data. Saat ini, meskipun belum merata, sebagian besar manusia tidak terkecuali anak-anak sedang belajar di sekolah, atau para pelajar, memasuki era industri 4.0. Berpikir untuk kembali ke belakang sudah tidak mungkin lagi. Kita harus menghadapi era ini dengan cerdas dan bertanggung jawab

Tentu tren kehidupan 4.0 akan mempengaruhi seluruh lini kehidupan manusia, mulai dari cara berpikir, bersikap maupun berperilaku. Era ini menyediakan ruang yang begitu besar untuk mengoptimalkan potensi diri, dan sebaliknya, peluang untuk menghancurkan diri juga semakin dimudahkan. Bagi dunia pendidikan jelas menjadi tantangan dan petualangan yang menggairahkan, berselancar menghadapi hal-hal baru yang belum pernah dialami pada era sebelumnya.

Pelajar, atau dunia anak-anak menjelang remaja dan dewasa harus bersukur bisa menghadapi era ini ketika masih belia. Artinya, cukup waktu untuk mempersiapkan era 4. 0 ini agar bias memberi arah perubahan zaman ke orientasi yang positif. Seluruh peluang belajar dari tokoh-tokoh maupun pemikiran-pemikiran paling mutakhir dapat dilakukan sejak dini. Namun, kalau tidak cerdas dan hati-hati dalam mengarungi di era 4.0 di masa belia dia akan terhempas dalam buritan sejarah, menjadi sampah masyarakat. Contoh menggunakan internet bukan untuk menambah ilmu, tetapi hanya itu permainan saja.

Pesan saya kepada anak-anak belia yang tengah mencari jati diri adalah nikmati dan sukuri dengan jalan memanfaan internet, kecerdasan buatan dan teknologi untuk meningkatkan kemampuan dan mencerdaskan diri. Bukan sekedar untuk hura-hura ataupun kesenangan sesaat.

Mohamad Ali, Pengasuh Perguruan Muhammadiyah Kottabarat

COMMENTS