Live Streaming PKTenable.com Radio

MEDSOS Teman Baikku

Belajar Demokrasi: SMP Muhammadiyah PK Solo Gelar Pemilu Raya IPM
Artificial Intelegence, Threat or Opportunity?
SMP Muh PK Gelar Spiritual Building Training

Perkembangan teknologi yang tidak ada habisnya membuat kita sebagai pihak konsumen turut serta mengikuti arus yang terjadi. Perkembangan tersebut dimulai dari gadget yang semakin canggih, aplikasi media sosial yang semakin beragam dan aplikasi game yang semakin seru membuat kita dituntut untuk mahir

memilih dan memilah antara kebutuhan dan keinginan. Sasaran utama perkembangan ini biasanya adalah kalangan remaja yang notabenenya sedang dalam masa peralihan dan memiliki rasa penasaran dan keingintahuan yang tinggi. Apalagi sekarang ada istilah “anak hits” dan “kids zaman now” yang memicu remaja untuk selalu mengikuti perkembangan yang terjadi istilah kerennya selalu kekinian update informasi.
Perkembangan yang terjadi tersebut dapat memberikan dampak positif dan negatif bagi para penggunanya. Dampak positifnya, diantaranya mudah dalam berkomunikasi dan mudah mengakses informasi. Sedangkan dampak negatifnya dapat disalahgunakan untuk kepentingan yang negatif. Akhir-akhir ini sering terjadi modus penipuan dengan berbagai macam cara yang memanfaatkan teknologi dan tak sedikit yang menjadi korbannya diantaranya modus mama minta pulsa, ada anggota keluarga yang kecelakaan atau ditahan, dan modus mendapatkan hadiah atau voucher sehingga pengguna hendaknya harus pandai dalam membedakan realita dan kebohongan suatu oknum.

Di kalangan remaja perkembangan teknologi ini sering digunakan untuk berlomba-lomba menjadi anak hits yang diakui oleh banyak orang terutama dalam dunia nyata lewat akun facebook, instagram, path, youtube atau whatsapp. Hal ini jika salah penggunaanya akan berakibat fatal apalagi jika digunakan hanya untuk membalas dendam atau menunjukkan eksistensi dirinya dengan cara suka menyindir atau mencela orang lain lewat akun media sosial. Bahkan tidak jarang yang dengan sengaja menjelekkan temannya yang tidak ia suka di media sosial. 
Perilaku
tersebut dapat dikategorikan perilaku bullying secara verbal karena bullying tidak melulu hanya fisik dengan cara menganiaya atau memaksa, tetapi ketika kondisi seorang individu sudah tertekan dan stress akibat ulah temannya maka dapat diketegorikan bullying. Bullying verbal dengan media sosial ini biasanya diposting dalam akun story instagram atau status whatsapp yang bertahan 24 jam. Dari postingan tersebut orang-orang yang sebenarnya mungkin tidak tahu akan menjadi tahu dan tidak jarang akan langsung menilai orang tersebut sebagai orang yang negatif sesuai postingan tersebut atau bahkan langsung mengucilkan pihak yang ada dalam postingan. Hal ini akan berdampak bagi orang yang terbully biasanya dari segi psikologisnya diantaranya malu, mider, pendiam, tidak banyak teman, malas dan biasanya nilai akademiknya akan turun. Sebenarnya pelaku bullying pun juga mengalami dampak yang negatif karena kebiasaan menumbuhkan karakter sehingga jika kebiasaanya buruk karakternya pun akan mengikuti diantaranya mudah marah, keras kepala, ingin menang sendiri dan suka menjadi kompor. Efeknya dalam kehidupannya ia tidak akan benar-benar merasakan ketenangan yang hakiki karena memang sebenarnya ada beban kesalahan yang tanpa ia sadari sedang ia pikul dan itu tidak ringan.
Sebagai pengguna akun media sosial hendaknya kita sangat berhati-hati jika akan memposting sesuatu dan tidak langsung menilai postingan orang lain dari satu sudut pandang tanpa tahu akarnya apalagi jika berkaitan dengan aib orang lain. Agar kita dapat saling menjaga hati, menjaga hubungan, menjaga persahabatan dengan tidak menyebarkan aib atau kekurangan orang lain yang memang tidak sepantasnya untuk disebarkan ke khalayak umum, maka jika ada teman yang curhat hendaknya memang dijaga dengan baik karena sesungguhnya itu adalah amanah dan seorang muslim yang baik hendaknya menjaga aib sahabatnya. Maka jadikan media sosial sebagai alat penyambung silaturahim bukan pemutus silaturahim.

Dewi Norita, S.Pd.
(Guru BK SMP Muhammadiyah Program Khusus Surakarta)

COMMENTS