PKTeenable.com, Solo-Menjadi siswa di era milenial berpeluang lebih besar untuk menjadi hebat. Banyaknya kemudahan yang ada di depan mata seperti internet dan canggihnya gadget bisa mendukung untuk mengembangkan bakat. Seolah dunia ada di dalam genggaman tangan. Namun jika tak mampu memanfaatkan kemudahan ini dengan baik, kemudahan-kemudahan justru menjadi bumerang yang akan membuat remaja terpuruk. Gadget ibarat pisau bermata dua. Jika tidak pandai menggunakannya pisau ini akan membunuh si pengguna.
Salah satu profil siswa SMP Muhammadyah PK yang patut dijadikan teladan adalah Fakhri Wahid Athallah. Menurut pemuda yang akrab disapa Fai, perkembangan anak zaman sekarang memburuk. “Disaat zaman ini, anak kurang memiliki tata karma,” ucap remaja berusia 14 tahun itu. Tak hanya tata krama di dunia nyata, tata krama di sosial media pun sangat memprihatinkan. Meskipun sosial media sebagai lahan untuk bebas berekspresi namun semestinya tetap harus bijaksana dalam menggunakannya.
Fungsi sosmed bagi remaja kelahiran 2004 ini adalah untuk saling bertukar informasi dalam hal positif, namun banyak pengguna yang kurang bijak dalam menggunakannya. Ia sendiri sudah bisa mengatur waktu menggunakan sosmed disaat generasi milenial yang memiliki sifat pemalas. Sosial media tak semestinya hanya digunakan sebagai pamer eksistensi diri tanpa pembuktian prestasi nyata. Jangan sampai sosmed justru membuat kecanduan sehingga lupa untuk belajar dan mengembangkan potensi diri.
“Walaupun sosmed memiliki banyak hal positif, sosmed juga memiliki banyak hal negatif. Contohnya adalah saling menghina satu sama lain,” ucap pemuda kelahiran Surakarta. Fai memiliki solusi untuk menanggapi hal tersebut, yaitu menumbuhkan rasa toleransi dan menghormati. Menurutnya dampak sosmed kembali pada user masing-masing pengguna.
Dengan kewajibannya sebagai pelajar, Fakhri tetap mengembangkan bakatnya. Ia pun membagi tipsnya. “Kalau saya, melakukan kewajiban sekolah, lalu jika sudah selesai, baru saya melakukan hobi,” ucap pemuda kelahiran 19 Januari tersebut.
Ia juga bercerita dengan semangat. “Saya belajar mengembangkan hobi dari professional dan otodidak.” ucap pemuda yang bercita-cita menjadi programmer. Untuk memperoleh segudang prestasi tentu saja salah satu sifat yang harus dimiliki Fai adalah tidak takut gagal. Takut gagal hanya akan mematikan langkah sehingga pemuda tak bisa maju. Prestasi yang diraih oleh Fakhri antara lain:
- Juara 1 LCC
- Juara 1 film pendek tingkat nasional
- Juara 1 film pendek tingkat Provinsi Jawa Tengah
- Juara 3 film pendek tingkat Provinsi Jawa Tengah
- Finalis foto terbaik tingkat Provinsi Jawa Tengah
Nah sahabat muda PK Teenable banyak motivasi kebaikan yang bisa kita ambil dari sosok Fai bukan? Bersemangatlah untuk mengembangkan potensi diri mulai saat ini. Duhai para generasi milenial, katakan tidak takut pada gagal.
COMMENTS