Surakarta, Pkteenable.com –Siswa SMP Muhammadiyah Program Khusus Kottabarat Surakarta, Devin Agastya Indy Gunawan berhasil meraih medali bronze (perunggu) dalam ajang perlombaan sains tingkat internasional, Vanda Science Competition 2019 yang digelar serentak seluruh dunia pada masing-masing regional pada (4/5). Untuk Kota Surakarta berlangsung di SD Kanisius Keprabon 02, Surakarta.
Nurul Fitria selaku kooordinator lomba SMP Muhammadiyah Program Khusus Kottabarat Surakarta mengungkapkan bahwa hasil pengumuman juara lomba sains tingkat internasional, Vanda Science Competition 2019 memang baru kita ketahui pada Minggu (19/5) melalui website https://vanda.sg/results/.
“Sistem perlombaan sains tersebut digelar secara serentak seluruh dunia di masing-masing regional yang ditunjuk panitia pusat. Kota Surakarta bertempat di SD Kanisius Keprabon. Peserta yang iku juga ratusan dari sekolah di berbagai negara antara lain Vietnam, Filipina, India, Malaysia, Thailand, dan sebagainya,” ungkapnya kepada media.
Ia pun merasa bangga atas pencapaian prestasi Devin (panggilan) selama ini. “Kami melihat anak tersebut sangat antusias semangat untuk mengikuti berbagai lomba baik cabang sains dan robotika dari tingkat kota hingga internasional dan prestasinya sangat bagus,” jelas guru yang juga mengajar mata pelajaran Fisika.
Devin, siswa kelas 7 yang lahir di Surakarta pada 3 Juli 2006, ini pun mengaku sejak kecil suka bergelut dalam bidang ilmu sains dan elektronika. Bahkan ia menjadikan bidang tersebut sebagai hobi atau kegemaran. Ia sering melakukan uji percobaan sendiri di halaman belakang rumah. Saat penasaran terhadap informasi yang ia dapat, semisal besi berkarat bisa dihilangkan dengan saus tomat. Lantas ia pun melakukan uji percobaan tersebut. Bukan hanya dengan saus tomat yang ia gunakan, bahan lain seperti cuka, oli, sabun, dan air lemon pun ia coba. Dari hasil percobaan tersebut, menurutnya bahan yang paling cepat untuk menghilangkan besi berkarat adalah cuka. Penemuan ini pun biasanya langsung ia sampaikan kepada nenek atau orang tua.
“Saya ini suka penasaran terhadap sesuatu maka saya lakukan percobaan-percobaan di halaman belakang rumah dimana tempat yang paling aman,” cerita remaja yang bercita-cita jika besar ingin menjadi pilot yang hobinya bermain sains. Mimpi besarnya adalah bisa seperti Pak Habibie yang juga bisa membuat pesawat terbang. Di belakang rumah tersebut, Devin pun pernah terkena ledakan atas percobaan elektronikanya.
Tidak hanya itu, Devin pun juga menyalurkan hobi dengan mengikuti ekstrakurikuler robotik di sekolah. Setiap Sabtu, ia pun melakukan percobaan dari memprogram, merakit, dan menciptakan sebuah robot. Ketekunannya membuahkan hasil, juara favorit lomba robotik di Transmart Pabelan Surakarta pun dibawa pulang ke sekolah.
Untuk mendukung hobi, di rumah pun ia memiliki banyak koleksi buku sains dan buku elektro. Menurutnya, yang paling banyak adalah koleksi buku sains.
Ketekunan putra dari Indra Gunawan dan Dyah Erna Susanti mampu menorehkan beragam prestasi dalam bidang sains dan robotik. Prestasi tersebut mampu pula membuat bangga sekolah almamatenya. Prestasi tersebut antara lain, Juara satu dalam lomba olimpiade IPA tingkat nasional pada September 2018 di Yogyakarta, Pada Oktober 2018, medali perunggu internasional Kangaroo Science Contest pun ia bawa ke sekolah. Februari 2018, juara favorit lomba robotik tingkat Solo Raya mampu pula menambah koleksinya.
Devin mengaku masih ada pekerjaan yang belum diselesaikan yakni menyempurnakan robot tangan untuk membantu penyandang disabilitas.
“Masih akan saya sempurnakan robot tangan. Robot itu bisa bergerak dengan sensor untuk mengambil dan membawa barang. Bisa untuk penyandang disabel,” ungkapnya.
Aryanto selaku Humas SMP Muhammadiyah Program Khusus Kottabarat Surakarta berharap prestasi-prestasi yang sudah dicapai oleh anak didiknya mampu memberikan semangat dan inspirasi bagi siswa yang lain.
“Semoga prestasi yang diraih oleh Devin mampu mematik semangat siswa yang lain pula untuk senantiasa berprestasi pula.”
Editor: Hermawan Adi Saputra
COMMENTS