Live Streaming PKTenable.com Radio

PCM Kottabarat Gelar Pengajian Syiar Muktamar Muhammadiyah ke-48

SMP Muhammadiyah PK Solo Manasik Haji
148 Siswa SD/MI Se-Solo Raya Adu Kompetensi dalam Plasmic 2019
SMP Muhammadiyah PK Solo Borong Piala pada Olimpicad 2017

Drs. H. Marpuji Ali, M.SI saat memberikan tausiyah saat Pengajian Syiar Muktamar yang digelar di Masjid Kottabarat Ahad lalu.

 PKTeenable.com– Pengajian syiar dalam rangka menyambut Muktamar Muhammadiyah dan Aisiyah ke-48 digelar oleh PCM (Pimpinan Cabang Muhammadiyah) Kottabarat di Masjid Kottabarat pada Ahad (2/2/2020). Kegiatan tersebut menghadirkan pembicara Drs. H. Marpuji Ali, M.SI, selaku Bendahara PP (Pimpinan Pusat) Muhammadiyah.

Tidak seperti pengajian Ahad pagi biasanya, ratusan warga Muhammadiyah memenuhi Masjid Kottabarat hingga pelataran masjid pada pukul 06.00 hingga 07.30 WIB. Mereka hadir untuk mendengarkan secara antusias tausiyah bertema Muktamar Muhammadiyah dan Aisiyah ke-48 yang disampaikan Drs. H. Marpuji Ali, M.SI.

Dalam tausiyahnya Marpuji Ali menjelaskan bahwa Muhammadiyah adalah gerakan Islam yang semata-mata melakukan amal sholeh, amal kebajikan untuk umat, bangsa dan kemanusiaan. “Di Muhammadiyah, niatnya adalah untuk amal sholeh,” jelas Marpuji Ali kepada jamaah.

Marpuji Ali mengajak kepada warga Muhammadiyah untuk menyemarakkan dan menyukseskan Muktamar Muhammadiyah dan Aisiyah yang ke-48 yang akan diselenggarakan pada 1-5 Juli 2020 di Solo tepatnya di gedung Edutorium UMS. “Muktamar merupakan permusyawaratan tertinggi untuk organisasi Muhammadiyah dan Aisiyah. Marilah kita menjadi tuan rumah yang baik,” paparnya.

Pembukaan Muhammadiyah ke-48 rencananya akan diselenggarakan di Stadion Manahan. Tempat Musyawarah akan digelar di gedung Edutorium UMS di Karangasem. Gedung itu mampu menampung sekitar 8.000 orang. Adapun sidang Aisiyah akan digelar di gedung serba guna UMS. “Gedung Edutorium UMS merupakan gedung  pertemuan terbesar di Jawa Tengah,” jelasnya.

Marpuji Ali pun menambahkan tema Muktamar kali ini adalah memajukan Indonesia dan mencerahkan semesta. “Melalui tema tersebut, Muhammadiyah ingin memajukan indonesia dari segi pendidikan dan ekonomi. Kita harus mengejar ketertinggalan dengan cara Indonesia harus dimajukan,” jelasnya.

Untuk memajukan Indonesia maka Muhammadiyah harus maju. Muhammadiyah juga berperan dalam kemajuan. Seperti SMP Muhammadiyah Program Khusus (PK) Kottabarat Surakarta yang pada tahun 2019 termasuk sekolah terbaik di Indonesia. Padahal, jumlah sekolah menengah ada ribuan. SMP Muhammadiyah masuk 100 terbaik. SD Muhammadiyah PK Solo juga selalu rangking 1 di Kota Solo. Adapun SMA Muhammadiyah PK Solo juga sudah meraih urutan ke-6 di Kota Solo.

“Semoga sekolah Muhammadiyah di Kota Solo, semua bisa menjadi sekolah  berkemajuan. Hal itu sehingga bisa berperan dalam memajukan Indonesia,” harapnya.

Rumah sakit PKU Muhammadiyah juga mengikuti akreditasi tingkat internasional dan lulus akreditasi internasional. “Di Indonesia, rumah sakit negeri dan swasta yang mengikuti akreditasi internasional hanya ada 11, yang lulus salah satunya adalah rumah sakit PKU Muhammadiyah Solo,” jelasnya. Dengan demikian, Muhammadiyah Kota Solo sudah ambil bagian dalam memajukan Indonesia tercinta ini.

Mencerahkan semesta artinya Muhammadiyah ikut serta dalam mendamaikan dunia. Seperti Muhammadiyah ikut andil dalam mendamaikan kekisruhan di Thailand dan Filiphina. Selain itu, Muhammadiyah juga akan membuat Universitas Muhammadiyah antara bangsa di Malaysia. Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah yang ada di luar negeri berjumlah 23 cabang. Dengan demikian Muhammadiyah berperan dalam mewujudkan kedamaian dunia.

Marpuji Ali pun pada akhir tausiyah mengharapkan acara Muktamar Muhamamadiyah dan Aisyiyah ke-48 bisa berjalan dengan sukses dan menghasilkan pimpinan Muhammadiyah untuk 5 tahun ke depan. “Memilih 13 orang yang terpilih terlebih dahulu lalu 13 orang tersebut menetapkan siapa yg ditunjuk menjadi ketua umum,” jelasnya.

Di Muhammadiyah tidak ada istilah menyodorkan diri untuk dipilih, tetapi mengusulkan pilihan dari bawah. Selain itu, kader Muhammadiyah selalu memilih orang lain dan tidak memilih diri sendiri.

*Redaksi

COMMENTS