PKTeenable.com-Solo. Maheswari Parisya Putri (13) siswi SMP Muhammadiyah Program Khusus Kottabarat Surakarta meraih juara satu AA- IPSC ladies standart non sertifikasi shooter dan juara satu AA – IPSC team challenge non sertifikasi shooter dalam event Kejuaraan Nasional Tembak Reaksi “Legend HCB Cup 2018 AAIPSC level 2” dalam rangka HUT Kota Bandung yang ke-208 yang digelar oleh Harley Davidson Club Bandung bekerja sama dengan Tembak Reaksi Perbakin Jawa Barat di lapangan tembak Korphaskas Lanud Sulaiman, Bandung, pada Minggu, 21 Oktober 2018.
Dara kelahiran Surakarta, 2 Mei 2005 ini mampu menyisihkan lawan-lawannya. Ia pun menceritakan bahwa dirinya harus menaklukan enam stage yang disiapkan panitia. Setiap stage memiliki tingkat kesulitan masing-masing. Terdapat empat medium stage dan dua short stage.
“Kesulitan paling tinggi adalah pada stage pertama karena target banyak yang tidak kelihatan sehingga harus fokus,” tuturnya kepada PKTeenable.com.
Risya pun memiliki strategi khusus untuk memenangkan perlombaan tersebut yakni perkenaan minimal A dan C dengan waktu yang cepat. Dirinya pun berlatih intensif untuk meningkatkan kecepatan menembaknya. Dengan didampingi Paman, Ari Bowo yang juga pelatih di Club Solo Speed Shooter, Risya berlatih speed drawing (kecepatan respon gerakan tangan mengambil senjata dan menembak) dan perkenaan target. Ia pun mengaku sebelum ikut lomba, dirinya berlatih intensif dua kali dalam semingu di Lapangan Yosodipura dan berlatih di rumah sesuai sekolah.
Putri bungsu dari Didit Prasetyo dan Tika Kusumo ini sudah meraih juara dalam berbagai ajang bergengsi. Remaja yang mengaku suka terhadap tantangan tersebut pernah menyabet juara 1 dalam Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Lomba Menembak Kapolda Metro Jaya Cup 1 di Jakarta tahun 2018. Juara dua dalam Kejuaraan Nasional Menembak Kapolda Cup DIY level 2 tahun 2018 untuk kelas Non Certified Standart Division.
Tidak lupa rig set, pistol, green gas, dan magazine pistol selalu disiapkan dengan baik untuk latihan dan mengikuti perlombaan. Dalam perlombaan pun harus memperhatikan aturan-aturan poin seperti cara memegang pistol, pergerakan kaki ketika di stage, dan ketepatan sasaran dalam stage.
Remaja 13 tahun ini tidak memiliki cita-cita menjadi polisi atau tentara, tetapi ia ingin menjadi desainer professional. Ia pun mengaku belajar menembak banyak memberikan manfaat bagi dirinya seperti melatih fokus, kontrol emosi, olahraga, dan tentunya menambah teman. Dirinya pun berharap kemampuannya bisa naik dari air soft gun ke level senjata api.
Redaksi
COMMENTS