Surakarta, PKTeenable.com-Perguruan Muhammadiyah Kottabarat Surakarta kedatangan tamu dari Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel). Salah satu sekolah swasta, SMP Muhammadiyah Muntok Bangka Barat melakukan kunjungan Ahad (7/1/2017). Membersamai dalam kunjungan tersebut adalah Ketua Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Bangka Belitung yang sekaligus ketua LPMP Bangka Belitung, Enang Ahmadi dan Ketua Majelis Dikdasmen Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof. Dr. Baidowi. Kunjungan tersebut bertempat di SMP Muhammadiyah Program Khusus Kottabarat Surakarta, Jalan Pleret Raya 9 Banyuanyar Surakarta.
Enang Ahmadi mengungkapkan bahwa kunjungan ini dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan di Bangka Belitung sekaligus ingin mengkloning sistem dan program pendidikan di Perguruan Muhammadiyah Kottabarat yang terdiri atas KB-TK, SD, SMP, dan SMA Muhammadiyah Program Khusus Surakarta. Menurutnya sistem dan programnya memiliki banyak keunggulan-keunggulan.
“Kunjungan dan silaturahim yang kami lakukan untuk membantu percepatan pendidikan di SD dan SMP Muhammadiyah Bangka Belitung. Kami ingin menjadikan sekolah hebat dan selalu berprestasi,” kata Enang kepada PKTeenable.com pada (7/1).
Drs. Marpuji Ali, M.Si selaku ketua Komite Perguruan Muhammadiyah Kottabarat Surakarta menjelaskan bahwa awal berdirinya sekolah ini berada di Masjid Kottabarat menjelang tahun 2000-an. Sekolah ini dinamakan program khusus dengan kekhususan pada program kurikulum syariah. Nilai-nilai syariah dijadikan landasan dalam kurikulumnya.
“Penerapan kurikulum syariah pada sains syariah seperti menjelaskan sumber energi bukan hanya matahari melainkan mengarah pada Mahapencipta matahari yaitu Allah SWT. Nilai-nilai ketauhidan dimasukkan di dalamnya,” paparnya.
Marpuji Ali juga menjelaskan bahwa membangun sebuah sekolah perlu merangkul semua pihak termasuk tenaga-tenaga muda yang berjiwa visioner. Sekolah baru jangan memikirkan provit terlebih dahulu, tetapi perlu berusaha bersama untuk membuat sejarah. Selain itu, tenaga pendidik jangan diposisikan seperti sapi perah. Mereka perlu mendapatkan sesuatu agar bisa berkembang.
“Rahasianya ya kami selalu bertemu untuk melakukan evaluasi dan motivasi. Motivasi untuk membuat sejarah. Untuk itu perlu totalitas berusaha secara ikhlas dan professional. Amal perlu keikhlasan sedangkan usaha perlu profesionalitas,” ungkapnya.
Diskusi pun mengalir membahas tentang kurikulum, sister school, peningkatan budaya kerja, manajemen meraih kepercayaan masyarakat, pola komunikasi internal dan eksternal sekolah, hingga rencana magang guru.
Harapan yang disampaikan Prof. Dr. Baidowi dalam kunjungannya adalah terjalin silaturahim yang baik antara pendidikan Muhammadiyah di Bangka Belitung dengan Perguruan Muhammadiyah Kottabarat Surakarta.
“Harapannya bisa tercipta sister school sehingga bisa mencontoh sistem pendidikan di Perguruan Muhammadiyah Kottabarat Surakarta,” jelasnya.
Editor: Aryanto
COMMENTS