Dalam rangka memperingati Milad Muhammadiyah yang ke-108, SMA Muhammadiyah PK Kottabarat menggelar Refleksi Milad dengan acara dialog Reflektif dilanjutkan nonton bareng film Jendral Sudirman pada hari Rabu (30/9) di sekolah.
Dialog Reflektif, dimulai dengan sajian fakta sejarah Gerakan Muhammadiyah, khususnya di kota Surakarta. Muhammadiyah sebagai organisasi yang bergerak dalam bidang dakwah, Pendidikan dan Kesehatan diharapkan mampu menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk berkiprah dalam membangun kualitas kehidupan bangsa. Momentum Milad Muhammadiyah ini, dimanfaatkan oleh SMA Muhammadiyah PK Kottabarat untuk memotivasi para siswanya.
Selain dialog reflektif, ada juga Kegiatan nonton bareng film perjuangan. Film yang diangkat berjudul “Jenderal Soedirman”. Ini sekaligus sebagai bentuk refleksi perjuangan Jendral Sudirman dalam memperjuangkan kemerdekaan sekaligus sebagai kader Muhammadiyah. Sebagai kader Muhammadiyah, Panglima Besar Jendral Sudirman dikenal sebagai santri atau jamaah yang cukup aktif dalam pengajian yang diadakan di oleh PP Muhammadiyah di Kauman berdekatan dengan Masjid Besar Yogyakarta.
Ganda Setya selaku pembicara mengungkapkan “Sudirman dikenal memiliki kepribadian tegas dan disiplin. Kepribadiannya merupakan buah dari tempaan sistem perkaderan Hizbul Wathan. Ia memang aktif di organisasi kepanduan Muhammadiyah ini. Hizbul Wathan adalah salah satu organisasi otonom di Muhammadiyah yang bertujuan untuk mempersiapkan kader-kader yang berdisiplin tinggi dan tegas dalam mengambil sikap”.
“Kami mengharapkan setelah melihat film ini siswa-siswa dapat meneladani perjuangan Jendral Sudirman, sekaligus kelak bisa menciptakan kader-kader baru Muhammadiyah yang tangguh layaknya Jendral Sudirman serta dapat mengembangkan organisasi Muhammadiyah supaya berjalan sesuai dengan amal usaha dan cita-cita Kyai Ahmad Dahlan”, tuturnya.
Hendro Susilo selaku kepala sekolah SMA Muhammadiyah PK Kottabarat mengungkapkan tanggapannya saat bertemu PKTeenable.com pada Senin (4/9).
“Banyak hal-hal positif yang dapat diambil dari sosok Jendral Sudirman. Seorang Panglima yang istimewa, dengan kekuatan iman dan keislaman yang melekat kuat dalam dadanya.
Kegiatan yang dilaksanakan cukup sederhana tersebut, ternyata banyak memberikan pengalaman, pengetahuan dan menumbuhkan semangat jiwa nasional dalam membangun kualitas kehidupan bangsa bagi siswa dan siswi SMA Muhammadiyah PK Kottabarat.
Ary
COMMENTS